Pagelaran Wayang Kulit Desa Binaan, Babinsa Wonosari Monitoring Lakukan Pengamanan

    Pagelaran Wayang Kulit Desa Binaan, Babinsa Wonosari Monitoring Lakukan Pengamanan
    Pagelaran Wayang Kulit Desa Binaan, Babinsa Wonosari Monitoring Lakukan Pengamanan

    Klaten - Serda Sri Nuryanto Babinsa Desa Sukorejo Koramil 22 Wonosari Kodim 0723/Klaten melaksanakan Pengamanan Pagelaran Wayang Kulit Semalam Suntuk di Dk Jurug Desa Sukorejo Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten, (8/3/2023)

     

    Kegiatan Pagelaran Wayang Kulit Semalam Suntuk itu digelar dalam rangka Bersih Desa bertempat di depan rumah warga binaan yang berada di Dk Jurug RT 02 RW 02 Desa Sukorejo.

     

    Bersih Desa sendiri merupakan tradisi dalam kebudayaan masyarakat. Di jawa khususnya, ritual bersih desa telah dilakukan berabad-abad lamanya. Ritual bersih ini juga merupakan wujud bersatunya manusia dengan alam. Ritual ini dapat didefinisikan sebagai wujud rasa syukur warga atas berkat yang diberikan Tuhan kepada masyarakat, baik dari hasil panen, kesehatan, dan kesejahteraan yang telah diperoleh selama setahun dan juga sebagai permohonan akan keselamatan dan kesejahteraan warga desa untuk satu tahun mendatang.

     

    Turut hadir dalam kegiatan Pagelaran Wayang Kulit tersebut diantaranya Camat Wonosari Muhammad Nur Rosyid SIP, Serda Sri Nuryanto Babinsa Desa Sukorejo, Kades Desa Sukorejo Endra Susilo S.Sos beserta perangkat, Kades Tegalgondo Sujito, Ketua BPD Desa Sukorejo Sri Suprayitno, Babinsa Desa Sukorejo Serda Sri Nuryanto, Bhabinkamtibmas Desa Sukorejo, Warga Dukuh Jurug, Warga Desa Sukorejo Sekitarnya.

     

    Dalam Kegiatan Pagelaran Wayang Kulit Semalam Suntuk tersebut di dalangi oleh Dalang Sri Wibowo dengan bintang tamu Gareng Palur dengan Lakon "Semar Bangun Khayangan".

     

    Serda Sri Nuryanto selaku Babinsa Desa Sukorejo menyampaikan bahwa pagelaran kesenian tradisional wayang kulit ini dipilih sebagai salah satu pertunjukan dalam acara selamatan desa (Bersih Desa) itu sebagai upaya melestarikan dan menjaga budaya agar tetap dikenal masyarakat di tengah-tengah perubahan zaman yang semakin modern.

     

    “Pagelaran kesenian tradisional wayang kulit ini memiliki banyak nilai yang bisa diambil di dalamnya, mulai dari rasa cinta terhadap budaya, kerukunan, kebaikan, dan sebagainya, ” Pungkas Serda Sri Nuryanto. (Red)

     

    jateng klaten
    Budiyanta

    Budiyanta

    Artikel Sebelumnya

    Seni Budaya Lokal Sadranan Yang Terus Dijaga...

    Artikel Berikutnya

    Terima Kunjungan Anak TK, Koramil 22 Wonosari...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Ujian Nasional, Standar Kompetensi Minimal Siswa dan Cerminan Keberhasilan Guru
    Hendri Kampai: Koperasi Nasional, Dari Desa untuk Indonesia yang Lebih Berdikari
    Seleksi Kompetensi Dasar CPNS 2024 Kemenkumham Jateng Resmi ditutup
    Hendri Kampai: Saatnya Nikel Bicara! Mimpi Indonesia Menjadi Raja Komponen Kendaraan Listrik

    Ikuti Kami